Senin, 18 Oktober 2010

metamorfose

5 Roti 2 Ikan pada awalnya merupakan ekspresi dan pemberian diri dari para pendirinya. Ini merupakan tindakan nyata untuk mengabdi dengan tulus dan mencintai dengan logika. Ditegaskan berdiri pada 1 April 2010 bertepatan dengan Hari Raya Perjamuan Suci ‘KAMIS PUTIH’. Nama ini merupakan kesempurnaan dari nama sebelumnya, 2 Ikan Tehnik yang sudah bertahun tahun malang melintang di dunia interior, renovasi, mekanik electric, pengadaan sarana rumah dan kantor, dan pemberdayaan tanaman pekarangan.
Pada tahun 2002-an, Indriasto, salah seorang penggagas 5 Roti 2 Ikan merasa muak akan hidupnya. Ia muak terhadap situasi yang tidak adil dalam hidupnya. Ia rindu memiliki kehidupan yang di dalamnya cinta menjadi dasarnya, hormat dan adil menjadi wujud nyatanya. Sementara ia menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang kasar, ambisius, sombong dan keras kepala. Situasi ini semakin parah ketika ia ditinggal sendirian oleh orang yang dia berharap banyak akan menolong hidupnya. Dalam situasi yang penuh kemarahan itulah ia terjun di dunia proyek.
Surya Tehnik adalah nama pertama yang dia pilih. Tawaran pertama untuk merenovasi Ruko di Teluk Gong Jakarta Barat milik PT COSMOTEC menjadi pengalaman pertamanya. Keberhasilan dalam pekerjaan ini menuntun ambisinya mendapatkan proyek-proyek lain,meskipun tidak termasuk dalam bidangnya : perbaikan container, pembuatan palet, peti arsip, mebel, dan penjualan marmer disanggupinya dan semuanya berhasil dengan luar biasa. Usia yang muda dan kemarahan yang tak kunjung padam itu ternyata bukan nutrisi yang akhirnya bisa mewujudkan impian hidupnya. Keberhasilannya dalam setiap proyek malah membawanya ke dalam hidup yang selama ini dibencinya. Mabuk-mabukan menjadi warna dominan hidupnya pada waktu itu. Tetapi anehnya, dia tidak pernah lupa akan imannya. Kontradiksi yang semacam inilah yang menghancurkan hati dan pikirannya. Ia mendekatkan diri kembali pada lingkungan gereja dan berkumpul dengan teman-temannya tapi ia juga tidak bisa melepaskan diri dari aktivitas mabuk-mabukan. Ia merasa gagal dan hancur.
Hingga suatu malam ia bermimpi bahwa dunia kiamat. Dalam mimpinya ia melihat ke arah Selatan. Langit gelap gulita. Di Utara, ia melihat ombak bergulung-gulung menyapu semua orang yang berteriak-teriak. Ia melihat begitu banyak yang meninggal. Di Timur, ia melihat langit terang benderang. Dari langit ia melihat perempuan cantik jelita, Maria bersama dengan Anaknya yang penuh luka itu turun perlahan-lahan. Tiba-tiba semua orang berlutut. Ia melihat setiap orang datang ke hadapan Perempuan dan anaknya itu. Ia mendengar bahwa Perempuan jelita itu selalu bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada orang yang di hadapannya. Anakku apakah kamu mencintai aku? Ia tidak mendengarkan ada jawaban dari orang-orang itu. Yang ia dengar setiap kali Perempuan itu selesai bertanya adalah jerit kesakitan dan suara keras cambuk. Sampai akhirnya tiba giliran ia maju menghadap Perempuan itu. Perempuan jelita itu tidak bertanya kepadanya tetapi ia berkata : Harus ada satu yang tinggal di bumi ini. Kemudian ia melihat tiba-tiba langit menjadi sangat terang, dan ia melihat Perempuan jelita bersama anaknya yang penuh luka itu melayang perlahan-lahan naik menuju langit. Bersamaan dengan itu, matanya menyaksikan tumbuh-tumbuhan mulai mengeluarkan tunas dan bunga-bunga bermekaran. Indah dan sangat menawan.
Keesokan harinya, ia bermimpi lagi: Dalam mimpinya ia melihat ada sebuah kota yang indah berada di lembah di kelilingi bukit. Semua pohon tumbuh subur di situ. Ada bandara dan rumah sakit yang besar di situ. Kota itu memiliki tiga pintu gerbang yang indah. Jalan yang melalui pintu gerbang itu lebar dan halus. Satu menuju ke kiri membelah bukit. Satu menuju ke kanan menuju tanah datar. Dan satu menanjak menuju perbukitan. Dan ia melihat dari jalan yang menuju perbukitan itu, ada tulisan yang sangat jelas di atas kota itu : Bangunlah gita cinta di tanah terjanji.
Dua mimpi itulah yang menuntun tumbuhnya kesadaran baru dalam dirinya. Membangun kota itu membutuhkan keahlian dan dana yang banyak. Ia harus lincah seperti ikan agar mendapatkan roti. Itulah yang ia butuhkan agar mampu membangun kota cinta. Nah, sejak itu lah ia mengganti nama Surya Tehnik menjadi 2 Ikan Tehnik. Ia tidak menyertakan 5 Roti karena 5 rotinya itulah yang harus ia cari. Membangun kota cinta di tanah terjanji
Penggantian nama itu membuatnya mendapatkan banyak proyek yang sangat menantang : pemasangan jaringan LAN dan pabx di Plasa 2 PI PT Thyssen Krupp Indonesia, di plasa 3 PI PT CMC group. Pemasangan Jaringan kabel data untuk lif di Mall Margo city, renovasi gedung B Rumah Sakit St. Carolus, perakitan escalator Dong-Yang untuk Mall PI oleh PT Pura Kencana, pemasangn sensor escalator di hotel Bumi Karsa Bidakara-Tebet.
Suatu hari ia bertemu dengan dua orang yang memiliki harapan yang sama : ingin memuliakan nama Tuhan dan menolong sesama : Kelik dan Yosep. Bertiga kemudian mendapatkan proyek renovasi system lab bahasa inggris di STIP Bahari 1, proyek CCTV di Mall Belazio Mega Kuningan, Tunas Toyota pasar minggu, Tunas Daihatsu di Bandung. Suasana kerja bertiga dirasakannya sebagai periode kerja yang sangat menggembirakan. Tapi ternyata, ini tak bertahan lama karena dua teman kerjanya mulai mempunyai kegiatan sendiri-sendiri, maka ia sendiri lagi dalam mengerjakan proyek-proyek yang di terimanya. Ia yakin dalam kesombongannya bahwa ia mampu mengerjakan proyeknya sendirian. Tawaran proyek pemasangan CCTV dalam lif di Apartemen Poin Square - Lebak bulus, pembuatan CD interaktif untuk anak SD dari PT PAM Duta PI, tetap ia terima. Malahan ia mulai bermain di Program Logic Control, melakukan perakitan system hemat energy untuk escalator dengan nama DESC (Digital Electric Speed Controler) yang kemudian dilisensikan oleh PT Pura Kencana serta mendapatkan ijin untuk uji coba di beberapa tempat Mall Kelapa Gading, Sunter Mall, Mangga Dua Square, Pakuwon - Surabaya.
Keberhasilan itu tidak menjadikannya dekat dengan cita-citanya membangun kota cinta, tapi justru menjauhkan kembali. Hidupnya menjadi sangat sombong. Dan kesombongan itu menghantarkannya kembali pada situasi yang sangat melukai hidupnya. Pertengkaran dengan seorang owner memperparah keadaan. Ia lari dan banting stir mencoba menerima proyek rumah susun di Pondok Kopi (pembuatan unit Rusun di tiap lantai). Di situlah kehancuran besar terjadi. Proyek gagal. Semua uang yang dimilikinya ludes. Ia syok berat selama 2 tahun.
Tahun 2010 ia bertemu kembali dengan dua teman lama yang memintanya bergabung dalam proyek Intan Apartemen – Clandak. Sebenarnya ia tidak mau terlibat tapi ia membiarkan dirinya untuk mengalir dalam pertemuan2 yang membahas proyek tersebut. Secara kebetulan dalam pembahasan tersebut ia bertemu dengan seorang yang baru, Ide namanya. Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba saja ia merasa bahwa orang baru ini memiliki sesuatu yang berbeda yang selama ini menjadi salah satu yang ia butuhkan. Sharing tentang hidup di setiap akhir pembahasan proyek dirasakannya sebagai penemuan semangat untuk berkiprah kembali dalam hidup. Ia menemukan kembali hidupnya dan panggilan untuk kembali melangkah membangun Kota Cinta dalam dua nasihatnya: 1). Mulailah saat engkau masih ragu-ragu bahkan ketika engkau tidak tahu mesti melangkah kemana karena perjalanan dan keberanian yang kau miliki saat itu akan menjernihkan mana tujuan yang sebenarnya. Berhentilah saat engkau teramat yakin bahwa keputusanmu itu paling benar karena justru saat seperti itu yang seringkali membuat seseorang terjatuh. Hidup itu pilihan yang seringkali ketepatannya terletak di antara keyakinan pasti dan ragu-ragu. 2). Kekacauan terbesar dalam hidup itu dimulai dari rasa lelah dalam diri. Dan rasa lelah itu muncul saat pikiran mulai menemukan bahwa segala sesuatu mesti diubah dan mendapati diri tak sanggup secuilpun melakukan perubahan itu. Mulailah melihat mana yang perlu dicintai karena tanpa dicintai, tak ada satupun yang bisa tumbuh dengan luar biasa.
Semoga melalui dan dalam 5 Roti 2 Ikan yang diharapkan dapat merambah kalangan yang ingin mewujudkan impian hidup yang utuh , damai dan sejahtera, memiliki rumah dengan murah tapi kuat berikut interior yang menawan; pengadaan sarana kerja kantor, renovasi, barang kebutuhan sekunder dengan angsuran yang sangat terjangkau; pembinaan dan pendampingan SDM untuk kategori SD, SMP , SMA, PT, Keluarga dan kelompok secara berkesinambungan; bangunan Kota Cinta itu terwujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar